perbincangan kami semakin panas ketika membicarakan suatu keanehan kondisi yang kami satu sama lain tidak menyadari adanya kesamaan perspektif. dulu saya tak menganggapnya berpikir begitu, dulu pun dia tak menganggap diriku sebegitu memperhatikan hal itu. standar orang indonesia yang gak blak-blakan dalam mengajukan ketidaksetujuan. dan satu persatu cerita kami bagikan, mulai dari karakter orang sekitar kita, apa-yang-kita-lakukan-dan-lihat, penyesalan-penyesalan masa lalu maupun masa kini. yeah, kalau saja kutahu ku tak sendiri sejak kemarin, ku tak menjadi anomali bagi yang lain, tentu kucari orang ini untuk berbagi, berbagi beban untuk dipikul tentunya, untuk diangkat ke seberang sungai, setelah itu baru rokok dan kopi panas hingga pagi.
No comments:
Post a Comment